Selasa, 31 Januari 2012

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG (KARDIOVASKULAR, PARU(PERNAFASAN) DAN IMUN


A.    PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
1.      Gejala umum yang perlu diperhatikan :
·         Nyeri dada
·         Palpitasi
·         Napas pendek, dispnea, ortopnea,
·         Edema
2.      INSPEKSI
·         Bentuk  dada
      • Normal  : simetris
      • Menonjol : pembesaran  jantung, efusi pleura, tumor
      • Denyut jantung
        • Kekuatan denyutan : amati Apeks atau PMI (ICS 5 Midklavikula kiri)
        • Denyutan susah nampak bila payudara besar, dinding torak tebal, gemuk
3.       PALPASI
Denyut apeks ( letak dan kekuatan ), meningkat bila curah jantung besar, hipertrofi  jantung
4.      PERKUSI
untuk menegtahui ukuran bentuk jantung secara kasar (foto rontgen), lokasi jantung akan terdengar redup


5.      AUSKULTASI
·         BJ I (S1)  : penutupan katub mitral dan trikuspidalis = LUB
·         BJ II (S2) : penutupan katub Aorta dan Pulmonal  = DUB
Jarak S1 – S2 : 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2
Tempat mendengarkan BJ :
      • Mitral : linea midklavikula kiri ICS 5
      • Trikuspidalis : linea sternal kiri ICS 4
      • Aorta : linea sternal kanan ICS 2
      • Pulmonalis : linea sternal kiri ICS  2
      • Ø BJ Tambahan
      • Murmur :getaran yang terjadi dalam jantung atau pembuluh darah besar yang diakibatkan oleh bertambahnya turbulensi darah / cairan
      • BJ3 &BJ4







B.     PEMERIKSAAN FISIK DADA DAN PARU
1.      Gejala umum yang perlu diperhatikan :
·         Nyeri dada
·         Sesak nafas
·         Mengi
·         Batuk
·         Sputum mengandung darah (hemoptisis)
2.      INSPEKSI
                               I.            Bentuk dada
·         Normal  : diameter Anterior Posterior – transversal = 1:2
·         Pigeont Chest  / dada burung : sternum menonjol kedepan, diameter Anterior Posterior  >  transversal
·         Barrel Chest / dada tong : Anterior Posterior : transversal = 1:1
·         Funnel Chest : anterior Posterior mengecil, sternum menonjol ke dalam
                            II.            Ekspansi  : simestris / tidak
                         III.            Sifat pernafasan : pernafasan dada dan perut
                         IV.            Frekuensi pernafasan :
-          16 – 18 x/menit
-          >20x/menit : tachypnea
-          <16x/menit : bradipnea
-          Apnea : tidak terdapatnya pernapasan (mungkin secara periodik)
                            V.            Ritme pernafasan
·         Eupnea : irama normal
·         Kusmaul : cepat dan dalam
·         Hiperventilasi : pernafasan dalam, kecepatan normal
·         Biot’S : Cepat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman sama (kerusakan saraf)
·         Cheyne stoke : bertahap dangkal – lebih cepat dan dalam – lambat –apnea (kerusakan saraf)
                         VI.            Retraksi interkosta : kemungkinan retraksi pada obstruksi jalan nafas
                      VII.            Orthopnea :  sesak pada waktu posisi berbaring
                   VIII.            Suara batuk : produktif / tidak
3.      PALPASI
    1. Nyeri dada tekan :kemungkinan fraktur iga
    2. Kesimetrisan ekspansi dada
  • Caranya : letakkan kedua telapak  tangan secara datar Bisa pada anterior, sisi dan posterior
  • Anjurkan tarik nafas
  • Amati : normal bila gerakan tangan simetris
  1. Taktil fremitus
  • Caranya :  letakkan tangan sama dengan cara pemeriksaan ekspansi dada
  • anjurkan pasien menyebut tujuh-tujuh / enem-enam
  • rasakan getaran
  • Kurang bergetar : pleura effusion, pneumothoraks
  • lakukan pada seluruh permukaan dada (atas,bawah,kiri,kanan,  depan,belakang)
4.      PERKUSI
·         Suara perkusi
    • Paru normal : sonor/resonan
    • Pneumothoraks : hipersonor
    • Jaringan padat (jantung, hati) : pekak/datar
    • Daerah yang berongga : tympani
    • Batas organ
      • Sisi dada kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)
      • Sisi dada  kanan : ICS 4/5 (paru-Hati)
      • Dinding posterior  :-Supraskapularis (3-4jari di pundak) batas atas paru Setinggi vertebratorakal 10 garis skapula batas bawah    paru
5.      AUSKULTASI
a.       Suara / bunyi nafas vesikuler
      • Terdengar disemua lapang paru normal
      • Bersifat halus, nada rendah
      • Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
      • Bronchovesikuler
        • Ruang interkostal pertama dan kedua area interskapula
        • Nada sedang, lebih kasar dari vesikuler
        • Inspirasi sama dengan ekspirasi
        • Bronchial
          • Terdengar di atas manubarium,
          • Bersifat kasar, nada tinggi
          • Inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
          • Suara ucapan
            • Anjurkan penderita mengucapkan tujuh-tujuh berulang2 secara berisik sesudah inspirasi
            • Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara sistematik disemua lapang paru dengan menggunakan stetoskop
            • Bandingkan bagian kiri dan kanan
b.      Suara tambahan
§  Ronchi (ronchi kering) Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan karena penyempitan : ada sekret kental/lengket
§  Rales (ronchi basah) Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada saat inspirasi
§  Wheezes – wheezing
§  Suara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga ekspirasi dan inspirasi terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi



C.    PEMERIKSAAN FISIK PADA SYSTEM IMUN
I.          Pengkajian pada system imun
            Penilaian fungsi imun dimulai dari hasil anamnesis riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Riwayat kesehatan pasien harus mengandung informasi yang rinci mengenai factor – factor dimasa lalu serta sekarang dan berbagai kejadian yang menunjukan status system imun disamping factor – factor dan kejadian yang dapat mengetahui fungsi sistem imun. Faktor – faktor dan kejadian ini mencakup infeksi, kelainan alergi, kelainan autonium, penyakit neoplasma, keadaan sakit yang kronis, riwayat pembedahan, imunisasi, dan penggunaan obat – obatan, transfuse darah, faktor – faktor lain yang mempengaruhi fungsi imun dan hasil pemeriksaan laboratorium serta tes diagnostic lainnya. Pengkajian fisik pasien palpasi nodus limfatikus dan pemeriksaan kulit, membrane mukosa dan sistem respiratorius, gastrointestinal, urogenital, kardiovaskuler serta neurosensorik.
            Pada pemeriksaan jasmani,kondisi kulit dan membrane mukosa pasien harus di nilai untuk menemukan lesi,dermatitis,purpura (pendarahan sub kutan), urtikaria,inflamasi,ataupun pengeluaran secret. Selain itu, tanda-tanda infeksi perlu di perhatikan. Suhu tubuh pasien di catat dan observasi di lakukan untuk mengamati gejala mengigil serta perspirasi.kelenjar limpe servikal anterior serta posterior,aksilaris dan ingminalis harus di palpasi untuk menemukan pembesaran;jika kelenjar limpe atau nodus limpatikus teraba, maka lokasi,ukuran,konsistensi,dan keluhan nyeri tekan saat palpasi harus di catat. Pemeriksaan sendi-sendi di lakukan untuk menilai nyeri tekan serta pembengkakan dan keterbatasan kisaran gerak. Status respiratorius pasien di evaluasi dengan memantau frekuensi pernapasan dan menilai adanya gejala batuk(kering/produktif) serta setiap suara paru yang abnormal(mengi,krepitasi,ronchi). Pasien juga di kaji untuk menemukan rhinitis,hiperventilasi dan bronkospasme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar anda.

wow...

wow...
my heart